KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Denmark secara mengejutkan menyatakan kesiapannya memberikan pendanaan bagi negara berkembang dalam upaya mitigasi menghadapi dampak perubahan iklim, di hari ketiga pelaksanaan Konferensi PBB soal perubahan iklim, Rabu ( 9/12 ). Pernyataan ini menjadikan Denmark sebagai negara pertama di dunia yang sudah menyatakan komitmen untuk membiayai negara berkembang guna memperkuat kapasitas menghadapi perubahan iklim dalam waktu singkat.
Pemerintah Denmark bahkan sudah sampai pada angka pendanaan yang akan digelontorkan yaitu sebesar 0,16 miliar poundsterling. Dana ini untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tahun 2010-2012 .
Dalam pernyataan persnya, pemerintah Denmark mengatakan bahwa negaranya ingin berkontribusi dan berperan dalam mendorong melakukan aksi mitigasi dan adaptasi secara cepat di negara berkembang. Komitmen ini sekaligus mengirimkan pesan kepada negara-negara maju lainnya bahwa pendanaan dibutuhkan dalam negosiasi di Kopenhagen.
"Tanpa pendanaan, negara miskin akan berat menghadapi perubahan iklim dan tidak akan ada kesepakatan iklim," kata Ulla Tarnaes, Menteri Kerjasana Pembangunan Denmark, seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, Ketua Delegasi Indonesia, Rachmat Witoelar mengatakan, perundingan yang berlangsung selama dua hari terakhir masih berupa "pemanasan". Belum sampai pada pembahasan substansi yang krusial. "Belum ada perkembangan substansial. Soal REDD sudah tidak kontroversi, masalahnya sekarang share to share saja," kata Rachmat saat dijumpai Kompas.com di Kantor Delegasi RI di arena COP15, Kopenhagen, kemarin.
Ia mengatakan, negara berkembang saat ini tengah menggodok keinginan agar memiliki pengaruh besar dalam perundingan, terutama soal mekanisme pendanaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.